Sebelum kita membahas tentang karakteristik sistem terdistribusi, terlebih dahulu kita mengetahui pengertian tentang sistem terdistribusi. sistem terdistribusi merupakan kumpulan autonomous computers yang terhubung melalui sistem jaringan computer dan dilengkapi dengan sistem software tedistribusi untuk membentuk fasilitas computer terintegrasi.
Proses:
- Dijalankan secara bersamaan (execute concurrently)
- interaksi untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sama
- mengkoordinasikan aktifitas dan pertukaran informasi yaitu pesan
yang dikirim melalui jaringan komunikasi
Pentingnya Komputasi Terdistribusi
Contoh Umum:
- Internet, global jaringan interkoneksi computer yang berkomunikasi
melalui IP (Internet Protocol) Protocol.
- Intranet, jaringan teradministrasi terpisah dengan batasan pada
kebijakan keamanan local.
- Mobile dan komputasi diberbagai tempat, laptops, PDA, mobile phone,
printers, peraltan rumah, dll.
- World Wide Web (www), sistem untuk publikasi dan akses sumber
daya dan layanan melalui Internet.
Sistem terdistribusi adalah sistem concurrent (serentak). Setiap komponen hardware/software bersifat otonom (kita akan menyebut komponen otonom adalah "proses")
– Komponen menjalankan tugas bersamaan
● Contoh : A dan B adalah concurrent jika A dapat terjadi sebelum B, dan B dapat terjadi sebelum A
– Sinkronisasi dan koordinasi dengan message passing
– Sharing resources
– Masalah umum dalam sistem concurrent
● Deadlock
● Lifeclock
● Komunikasi yang tidak handal
Ada empat alasan utama untuk membangun sistem terdistribusi, yaitu:
1. Resource Sharing. Dalam sistem terdistribusi, situs-situs yang berbeda saling terhubung satu sama lain melalui jaringan sehingga situs yang satu dapat mengakses dan menggunakan sumber daya yang terdapat dalam situs lain. Misalnya, user di situs A dapat menggunakan laser printer yang dimiliki situs B dan sebaliknya user di situs B dapat mengakses file yang terdapat di situs A.
2. Computation Speedup. Apabila sebuah komputasi dapat dipartisi menjadi beberapa subkomputasi yang berjalan bersamaan, maka sistem terdistribusi akan mendistribusikan subkomputasi tersebut ke situs-situs dalam sistem. Dengan demikian, hal ini meningkatkan kecepatan komputasi (computation speedup).
3. Reliability. Dalam sistem terdistribusi, apabila sebuah situs mengalami kegagalan, maka situs yang tersisa dapat melanjutkan operasi yang sedang berjalan. Hal ini menyebabkan reliabilitas sistem menjadi lebih baik.
4. Communication. Ketika banyak situs saling terhubung melalui jaringan komunikasi, user dari situs-situs yang berbeda mempunyai kesempatan untuk dapat bertukar informasi.
Sistem terdistribusi memiliki masalah dan alasan mengapa harus digunakannya sistem ini, berdasarkan hal-hal itulah sebagai konsekuensinya lahir beberapa point yang menjadi karakteristik dari sistem terdistribusi ini, yaitu :
1. No Global Clock ( Keterbatasan dalam Global Clock )
- Setiap komputer memiliki clock yang berbeda dalam sistem terdistribusi.
- Terdapat batasan pada ketepatan proses sinkronisasi clock pada sistem terdistribusi, oleh karena asyncronous message passing.
- Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing).
- Komputer/sistem dapat mengalami kegagalan atau kerusakan. Akan sangat merepotkan apabila kerusakan pada 1 komputer atau 1 sistem akan mempengaruhi semua komputer/sistem. Oleh karena itu apabila terdapat komponen yang rusak atau gagal, kerusakan tidak meyebar ke komponen lainnya. Hal ini juga menyebabkan adanya kegagalan proses tunggal yang bisa tidak diketahui.
3. Sistem Terdistribusi adalah sistem concurrent (serentak)
- Yang dimaksud dengan concurrency (sistem atau program yang berjalan bersama-sama) disini adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh sistem terdistribusi dimana sifatnya setiap komputer/aplikasi dapat melakukan pekerjaan masing-masing tanpa terjadi konflik diantaranya. Hal yang wajar apabila proses eksekusi program harus berjalan secara konkuren. Melakukan koordinasi konkurensi terkadang diperlukan juga untuk mengatur layanan seperti file sharing.
- Setiap komponen hardware/software bersifat otonom (kita akan menyebut komponen otonom adalah "proses").
sumber
http://itinkz.wordpress.com/2010/02/16/karakteristik-sistem-terdistribusi/
http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-2/ch23.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar