Pages

Selasa, 16 Maret 2010

Web Semantik

Menyambung postingan saya yang sebelumnya yaitu tentang Pengenalan Web Sciene, sekarang saya akan membahas tentang web semantik.

Web Semantik merujuk kepada kemampuan aplikasi komputer untuk lebih memahami bahasa manusia, bukan hanya bahasa yang baku dari para penggunanya tetapi juga bahasa yang lebih kompleks, seperti dalam bahasa percakapan sehingga memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi dengan mesin. Web semantik dapat mengolah bahasa dan mengenali homonim, sinonim, atau atribut yang berbeda pada suatu database.
Web Semantik adalah teknologi yang dikembangkan dengan berbasis RDF format. Basis data dapat dijadikan acuan untuk pembuatan metadata, namun BibTex file dapat juga dijadikan acuan untuk pembuatan web semantik. Dengan menggunakan format XML yang merupakan dasar pembentukan metadata (RDF), maka berdasarkan format tersebut metadata dapat didistribusikan atau di simpan dalam domain yang beragam, data yang tersimpan berupa BibTex file di konversi ke format RDF, selanjutnya dengan menggunakan sesame metadata di load pada file index, SeRQL selanjutnya melakukan query terhadap metadata yang telah di load untuk ditampilkan di browser.
Istilah web semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan web semantik. Web semantik menggunakan XML, XMLS (XML Schema), RDF, RDFS (Resources Description Framework Schema) dan OWL.



Cara kerjanya cukup rumit menurut saya... Hhehehe....
Dalam XML, akan mereference ke URI. URI itu sendiri merupakan kode dari segala sesuatu dan objek-objek yang berbeda. Karena XML tidak bisa melakukan relasi data sehingga dia tidak bisa merepresentasi dengan entity lainnya. Sedangkan RDF bisa merepresentsikan hal ini, namun dia membutuhkan sebuah scema, sehingga lahirlah istilah RDFs. Namun, RDFs juga memiliki kelemahan, yaitu dia tidak bisa melakukan relasi one to many, sehingga disempurnakan oleh Ontology, dan akhirnya keluar istilah OWL (Web Ontology Language).
Ontology ini merupakan representasi dari XML, RDF dan URI. OWL ini bisa mengatakan berapa jumlah kardinalitasnya. OWL juga bisa melakukan restriction, misalnya satu dosen boleh mengajar maksimal 5 mata kuliah. Owl juga bisa untuk penalaran (reasoning), misalnya A dan B adalah bersaudara, kemudian B memiliki anak bernama C, maka dengan OWL ini akan bisa diketahui bahwa A adalah “uncle” dari C. Akan tetapi untuk mencantumkan semua data-data tersebut tetap membutuhkan URI. Hal demikian inilah yang mampu membuat mesin berfikir, karena mesin itu merupakan sebuah metadata, yang bisa ngecrack kemana saja.

sumber : ruktin/websemantik
wikipedia/websemantik
lipi/websemantik

Web Semantik

Menyambung postingan saya yang sebelumnya yaitu tentang Pengenalan Web Sciene, sekarang saya akan membahas tentang web semantik.

Web Semantik merujuk kepada kemampuan aplikasi komputer untuk lebih memahami bahasa manusia, bukan hanya bahasa yang baku dari para penggunanya tetapi juga bahasa yang lebih kompleks, seperti dalam bahasa percakapan sehingga memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi dengan mesin. Web semantik dapat mengolah bahasa dan mengenali homonim, sinonim, atau atribut yang berbeda pada suatu database.
Web Semantik adalah teknologi yang dikembangkan dengan berbasis RDF format. Basis data dapat dijadikan acuan untuk pembuatan metadata, namun BibTex file dapat juga dijadikan acuan untuk pembuatan web semantik. Dengan menggunakan format XML yang merupakan dasar pembentukan metadata (RDF), maka berdasarkan format tersebut metadata dapat didistribusikan atau di simpan dalam domain yang beragam, data yang tersimpan berupa BibTex file di konversi ke format RDF, selanjutnya dengan menggunakan sesame metadata di load pada file index, SeRQL selanjutnya melakukan query terhadap metadata yang telah di load untuk ditampilkan di browser.
Istilah web semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan web semantik. Web semantik menggunakan XML, XMLS (XML Schema), RDF, RDFS (Resources Description Framework Schema) dan OWL.



Cara kerjanya cukup rumit menurut saya... Hhehehe....
Dalam XML, akan mereference ke URI. URI itu sendiri merupakan kode dari segala sesuatu dan objek-objek yang berbeda. Karena XML tidak bisa melakukan relasi data sehingga dia tidak bisa merepresentasi dengan entity lainnya. Sedangkan RDF bisa merepresentsikan hal ini, namun dia membutuhkan sebuah scema, sehingga lahirlah istilah RDFs. Namun, RDFs juga memiliki kelemahan, yaitu dia tidak bisa melakukan relasi one to many, sehingga disempurnakan oleh Ontology, dan akhirnya keluar istilah OWL (Web Ontology Language).
Ontology ini merupakan representasi dari XML, RDF dan URI. OWL ini bisa mengatakan berapa jumlah kardinalitasnya. OWL juga bisa melakukan restriction, misalnya satu dosen boleh mengajar maksimal 5 mata kuliah. Owl juga bisa untuk penalaran (reasoning), misalnya A dan B adalah bersaudara, kemudian B memiliki anak bernama C, maka dengan OWL ini akan bisa diketahui bahwa A adalah “uncle” dari C. Akan tetapi untuk mencantumkan semua data-data tersebut tetap membutuhkan URI. Hal demikian inilah yang mampu membuat mesin berfikir, karena mesin itu merupakan sebuah metadata, yang bisa ngecrack kemana saja.

sumber : ruktin/websemantik
wikipedia/websemantik
lipi/websemantik

 
Copyright 2012 Hilda's blog. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates and Images by Wpthemescreator
Personal Blogger Templates